
Kepala BPS Sulbar, Win Rizal
Mamuju, mandarnews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), merilis data penurunan produksi padi yang terjadi signifikan di Sulbar pada tahun 2019.
Kepala BPS Sulbar, Win Rizal menyebutkan, hal tersebut terlihat pada total produksi padi di Sulbar pada 2019 yang berjumlah sekitar 300.140 ton Gabah Kering Giling (GKG), atau mengalami penurunan sebanyak 16,33 ribu ton dibandingkan tahun 2018.
“Jika dibandingkan antar bulan, penurunan produksi terbesar pada 2019 dibandingkan tahun 2018 terjadi pada bulan Agustus, yaitu sekitar 22,61 ribu ton,” ujar Win Rizal, Senin (02/03/2020).
Kabupaten Polewali Mandar (Polman) sebagai penyumbang padi terbesar di Sulbar dengan luas produksi pada tahun 2018 sebesar 34.786 hektar turun menjadi 32.838 hektar produksi pada tahun 2019.
“Penurunan produksi padi paling tajam terlihat pada Kabupaten Pasangkayu, yakni sebesar 50,04 persen, dimana lahan total produksi pada 2018 sebesar 4.380 ton gabah kering turun drastis pada 2019 menjadi 2.188 ton gabah kering,” kata Win Rizal.
Kabupaten Mamasa, lanjutnya, di urutan kedua dengan jumlah penurunan produksi 1,19 persen, diikuti Kabupaten Majene yang turun sebesar 0.09 persen.
“Sedangkan Kabupaten Mamuju mengalami surplus produksi sebesar 7,33 persen diikuti Kabupaten Mamuju Tengah dengan kenaikan 2,95 persen produksi padi kering,” sebut Win Rizal.
Ia menjelaskan, produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 98,64 ribu ton dan produksi terendah terjadi pada bulan November, yaitu sebesar 3,55 ribu ton.
Data yang dihimpun BPS Sulbar tersebut tersebar pada 39.485 hektar lahan baku sawah.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia