
Ambruk. Proyek penguatan tebing di Galung Barat, Kelurahan Galung, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) ambruk.
Majene, mandarnews.com – Proyek penguatan tebing dan normalisasi Sungai Abaga ambruk. Tebing sepanjang Rp 1,4 km, mulai dari Galung Barat, Kelurahan Galung hingga Copala, Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) itu ambruk sejak tiga hari terakhir.
Kondisi ini diperparah arus sungai yang deras akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut. Bahkan, proyek yang menelan Rp 12 miliar APBN 2017 tersebut ambruk puluhan meter dan bagian lainnya mengalami keretakan.
“Ada dua titik, ambruk 35 meter dan mengalami keretakan sekitar 80 meter tapi hampir semua juga bagian retak, ini fakta lapangan. Saya awam soal proyek begitu tapi kalau dilihat kondisi, sepertinya batu hanya ditempel (ke pinggir sungai),” kata salah satu pegiat lingkungan, Asnawi, Rabu 20 Desember 2018.
Asnawi yang akbab disapa Awi Mendez ini juga mengatakan, analisis dampak lingkungan (amdal) harus diperiksa keberadaanya. Agar arus sungai dan cuaca tidak jadi kambing hitam atas ambruknya proyek tersebut.
Berdasarkan papan proyek tersebut, pembangunan itu dikerjakan PT Banua Surya. Saat dikonfirmasi, pihak pelaksana telah menurunkan alat berat eskavator untuk segera melakukan perbaikan.
“Itu pak sudah ada alat berat disana untuk pembenahannya, Insya Allah saya selesaikan dalam waktu dekat, eskavator sudah ada disana,” kata perwakilan PT Banua Surya, Astang.
Astang menyebutkan, hal tersebut terjadi lantaran derasnya arus sungai. Hal ini diperparah karena ada dorongan air dari belakang tebing yang dibangun hingga ambruk. Meski demikian, pihak pelaksana siap bertanggung jawab.
“Kita sudah ukur cuma mungkin karena kekuatan airnya terlalu tinggi, makanya kami turunkan kembali alat berat untuk pembenahannya lebih baik. Mungkin dikasi tebal atau bagaimana,” jelas Astang. (Irwan Fals)