Pembukaan Rakerda oleh Gubernur Sulbar, H.Alibal Masdar didampingi jajaran Forkopimda Mamasa
Mamasa – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mamasa menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dihadiri langsung Gubernur Provinsi Sulbar, H.Alibal Masdar bersama jajarannya guna merekonsiliasi pasca Pilkada dan merumuskan bersama arah pembangunan daerah.
Rapat Kerja Daerah Pemerintah Kabupaten Mamasa Tahun 2018 yang bertemakan “Dengan rapat semangat kerja daerah tahun 2018 kita mewujudkan Kabupaten Mamasa yang maju aman & sejahtera berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya “, menjadi acuan Pemda dalam merumuskan halauan pembangunan.
Dalam laporan Sekda Mamasa, Frans Kila menyampaikan jumlah peserta 671 peserta terdiri dari Forkopimda , OPD, Instansi vertikal, Camat, Direktur Bank, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, LSM, KONI serta para Kepala Desa dan Lurah.
Ia menjelaskan, ada dua topik utama Rakerda yakni: 1 . rekonsiliasi pasca Pilkada , 2. Perumusan arah pembangunan daerah.
Sambutan Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi berharap semoga hasil Rakerda memberikan capaian yang maksimal.
Kata dia, maksud pertemuan adalah ajang silaturahmi pasca Pilkada 2018 dan pasca pelantikan sehingga semua tahapan Pilkada berlangsung aman dan memperoleh penghargaan dari Kapolda Sulbar. Selain itu, kata Bupati, setiap awal kerja pertama Bupati dan Wakil Bupati semua pihak diundang untuk menyusun RPJMD Kabupaten Mamasa meskipun telah ada tim ahli dari Unhas dan BPKP namun keterlibatan semua pihak tetap dibutuhkan.
Masalah inti, adalah kendala infrastruktur jalan , jalan Malakbo – Mambi masih ada 17 Km yang belum dibeton , Pasapa -Tabang juga masih butuh perhatian juga jalan provinsi Tabone – Pana’ dan Mehalaan dan sangat diapresiasi ke Gubernur dimana telah menetapkan sebagai kewenangan provinsi. Soal lapangan kerja juga menjadi kendala sebab banyak warga Mamasa yang terpaksa keluar daerah lantaran kurangnya lapangan kerja sehingga hal itu penting menjadi perhatian utama.
Lanjut H.Ramlan, di sektor pendidikan 1500 guru juga masih dibutuhkan untuk kemajuan pendidikan. Demikian juga masalah kesehatan RSUD belum refresentatif sehingga masih banyak pasien yang dirujuk.
Ia menjelaskan, Ukuran kemajuan Sulbar adalah terbangunnya enam kabupaten termasuk Mamasa yang masih sangat tertinggal dan dapat setara dengan lima kabupaten lainnya.
Ia berharap, Gubernur memberikan petunjuk demi kemajuan Mamasa dengan memanfaatkan potensi alam yang ada.
Sementara dalam sambutan Gubernur Provinsi Sulbar, H. Ali Baal Masdar menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya Bupati Mamasa dan Wakil Bupati Mamasa untuk melakukan rekonsiliasi pasca Pilkada.
“Ini membuktikan bahwa tidak ada lagi yang dikatakan lawan usai Pilkada, warga yang hadir sebagai penyambung gagasan pembangunan ke masyarakat jangan justru dikompor-kompori itu warga,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pencapaian Pemprov Sulbar 2019-2020 jalan lingkar Tabang-Mamuju akan tuntas demikian juga Kalumpang, Matangnga. Untuk jalan Tabone-Pana’ , Ulumanda’-Aralle dan Matangnga tentu juga menjadi perhatian utama bagi Provinsi. Untuk kesehatan metode yang telah dipakai yakni memberikan peluang bagi tenaga dokter dan perawat untuk melakukan studi ke rumah sakit maju sehingga ada tambahan keahlian. Cara tersebut dapat dipakai untuk kemajuan tenaga-tenaga dokter dan medis.
Memgenai sektor pendidikan, Gubernur memgharapkan tiap kabupaten mendata guru-guru apa saja yang dibutuhkan agar menjadi bahan untuk konsultasi ke pemerintah pusat.
H.Ali Baal menerangkan, jangan sekolahkan anak di Kampus yang tidak terakreditasi misalnya UNSULBAR sebab mau jadi pegawai susah sehingga kerjanya hanya demo-demo. Pemrov memiliki program untuk biaya kuliah di Universitas Negeri Makassar.
“Kita juga meminta ke setiap Kampus swasta agar jangan memperbanyak jurusan. Biar sedikit yang penting terakreditasi . Kemudian beberapa dosen di tiap kampus dapat dibantu Pemrov Sulbar untuk disekolahkan lagi hingga Doktor agar tenaga-tenaga ahli kita bertambah,” kata Gubernur.
Lanjut Gubernur menjelaskan, soal pengembangan perkebunan dan pertanian perlu ada pemetaan wilayah untuk difokuskan pengembangannya dengan belajar membuat benih sendiri agar inovasi benar-benar terwujud.
Reporter : Hapri Nelpan