Sejumlah bahan pangan mengalami harga.
Majene, mandarnews.com – Sejumlah bahan pangan, baik yang bersumber dari tumbuhan dan hewan mengalami kenaikan harga di Pasar Sentral Majene, Senin (22/5).
Salah satu bahan pangan yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan adalah lombok besar dan bawang merah. Dua komoditas strategis ini mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir.
Salah satu pedagang di Pasar Sentral Majene Rohaniah mengatakan, khusus untuk lombok besar mengalami kenaikan harga sebanyak tiga kali dalam dua minggu terakhir.
“Awalnya sekitar Rp18.000,- hingga Rp20.000,- per kilogramnya, terus naik menjadi Rp35.000,-, hingga pada akhirnya tembus menjadi Rp50.000,-, bahkan sampai Rp.60.000,-,” jelas Rohaniah yang dikonfirmasi saat tengah berjualan, Senin (22/5).
Lebih jauh Rohaniah menuturkan, selain lombok besar dan bawang merah, beberapa komoditas lainnya juga mengalami kenaikan tapi tidak terlalu mencolok seperti cabai keriting, lombok cakra, dan tomat.
Rohaniah menjelaskan, kenaikan harga dipengaruhi karena tingginya permintaan konsumen sementara stok dari petani berkurang.
“Beberapa minggu terakhir kan hujan terus yah, jadi mungkin ini juga menjadi penyebab iklim kurang bagus, ya akhirnya berdampak pada produksi petani,” tandas Rohaniah.
Pedagang lainnya Lulu Yulia menyebutkan bahwa memang kenaikan harga beberapa bahan pangan terjadi sejak dua minggu terakhir.
“Kenaikan harga dipengaruhi banyaknya permintaan konsumen dan terbatasnya stok barang,” ujar Lulu.
Dari pantauan lapangan, harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan. Muliadi Razak, salah satu pedagang menyampaikan, harga telur saat ini sudah tembus hingga Rp55.000,- per rak.
“Memang sejak Mei ini, beberapa barang naik, termasuk telur yang sebelumnya Rp50.000,- per rak naik menjadi Rp52.000,- dan Rp53.000,- hingga sekarang Rp55.000,-,” tukas Muliadi.
Ia mengatakan, adanya kenaikan harga telur karena banyaknya permintaan.
“Secara tidak langsung pelaksanaan haji ini juga memengaruhi kenaikan harga, termasuk telur karena banyaknya permintaan. Biasanya di bulan-bulan pelaksanaan haji banyak acara yang dilakukan oleh jemaah haji seperti syukuran atau pembuatan kue,” tutup Muliadi.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia