Kekurangan guru di beberapa sekolah menjadi problem pendidikan di Kabupatene Majene. Padahal Majene menyandang status Kota Pendidikan.
SMA Negeri 1 (SMANSA) Malunda yang terletak di Kecamatan Malunda adalah salah satu sekolah yang mengalami kekurangan guru.
Kondisi sekarang, Sekolah ini membutuhkan enam orang guru dari berbagai disiplin ilmu. Guru yang dibutuhkan, satu orang guru Sosiologi, satu orang guru muatan lokal, satu orang guru Seni Budaya, satu orang guru sejarah, masing-masing satu orang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kebutuhan guru dari berbagai disiplin ilmu ini diakui Kepala SMANSA Malunda Habibi.
Kendati mengakui kekurangan guru, namun tidak menjadi penghalang untuk memajukan sekolah. Dan untuk menutupi kekurangan guru tersebut, Habibi menggunakan jasa tenaga sukarela.
"Kami tetap optimis untuk tetap maju karena masih ada guru yang siap membantu kami untuk mengisi mata pelajaran yang masih lowong," kata Habibi kepada Mandar News Ketika ditemui pada kegiatan lomba sastra yang diadakan Mahasiswa PPL Unasman, kemarin.
Kondisi kekurangan guru, aku Habibi, berlangsung cukup lama. Untuk itu, meski masih dapat diantispasi melalui jasa tenaga sukarela, dia tetap mengharapkan Dinas Pendidikan segera mengisi kekosongan guru di SMANSA Malunda.(busriadi)