Besi berkarat diduga bom yang ditemukan Sudarmi, warga Desa Adholang Barat, Kecamatan Pamboang ternyata bukan bom. Benda berbentuk seperti botol minuman bersoda tersebut ternyata peluru mortir. Peluru mortir tersebut yang ditemukan bersama satu selongsong peluru tersebut diduga peninggalan penjajahan Belanda.
"Menurut informasi, benda itu adalah amunisi mortir. Kalau dilihat dari kepalanya, kemungkinan mortir itu masih aktif," kata Kapolsek Pamboang, AKP Ahmad Syukri, Senin (4/4/2014).
Untuk sementara waktu, mortir tersebut disimpan di Polsek Pamboang. Mortir tersebut diletakkan dalam baskom hitam kemudian ditimbun pasir lembab. Hal ini dilakukan agar benda tersebut tidak terkontaminasi dengan panas.
Sementara itu, menurut Ahmad, Kapolres Majene, AKBP Sonny Mahar BA telah berkoordinasi dengan tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) untuk turun ke Polsek Pamboang. Jihandak akan menangani peluru mortir tersebut dan akan segera dimusnahkan.
Sebelumnya, peluru mortir yang diduga peninggalan zaman penjajahan Belanda ditemukan petani di dekat kandang sapi di Sappeko, Desa Adholang Dhua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Minggu (3/4/2016) kemarin. Benda tersebut ditemukan di daerah gunung yang jaraknya sekitar tiga kilo meter dari perkampungan. (Irwan)