
Gambar BMKG titik gempa 5,3 magnitudo di Mamasa.
Mamuju, mandarnews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Majene melaporkan, terjadi 97 kali rentetan gempa di Mamasa sejak sore kemarin, puncaknya diperkirakan berkekuatan 5,3 magnitudo yang dirasakan pada Kamis (22/7) dini hari pukul 01.44 WITA.
Kepala Stasiun BMKG Majene Agus mengatakan, berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan BMKG, intensitas gempa susulan di Mamasa relatif lebih kecil pasca 5,3 magnitudo.
Menurut Agus, hal itu menandakan jika puncak gempa telah terjadi pada dini hari yang berkekuatan 5,3 magnitudo itu.
“Kalau kita melihat grafiknya dari malam, subuh sampai pagi tadi, yang 5,3 itu kelihatannya puncak kejadiannya karena setelah itu pukul 02.00 lewat terjadi gempa susulan lebih rendah yakni 4 koma dan 2 koma. Insya Allah kalau grafik ini kita lihat tidak akan ada lagi gempa yang lebih besar,” kata Agus, Kamis (22/7).
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak memercayai isu hoaks.
“BMKG mengimbau masyarakat tidak panik dan tidak memercayai isu yang tidak jelas sumbernya karena hingga saat ini gempa belum bisa diprediksi,” tutur Agus.
Ia menyampaikan, rentetan gempa itu sebenarnya bagus untuk melepas energi agar letupan yang besar tidak terjadi. Kekuatan di bawah 5 koma itu tidak merusak.
Hingga saat ini, BMKG Stasiun Majene mengaku belum menerima laporan lebih lanjut terkait kerusakan pasca gempa 5,3 magnitudo di Mamasa.
“Saat ini kita belum menerima informasi apakah ada kerusakan atau seperti apa, seharusnya kalau di bawah 5 itu tidak merusak,” ujar Agus.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, masyarakat di Kota Mamasa masih merasakan sejumlah gempa susulan yang terjadi.
Salah satu warga di Tatoa, Kota Mamasa, Wirda Ayu Andira menyebutkan, setelah kejadian dini hari, dirinya yang juga merasakan guncangan gempa di Mamuju Januari lalu terus merasa trauma.
“Iya, biar getaran kecil saya teriak dan panik,” ucap Wirda.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempabumi ini dirasakan III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) di Mamasa, Majene, Mamuju dan Kalukku, dirasakan II-III MMI di Majene, Polewali Mandar, hingga Parepare (Sulawesi Selatan).
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia