Kepala IFK, Dinkes Majene, Nur Ekawati, ditemui di gedung IFK, Jumat (21/10/2022)
Majene, mandarnews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Majene dalam hal ini Instalasi Farmasi Kabupaten menghentikan sementara distribusi Obat Sirup ke seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Majene.
Penghentian distribusi Obat Sirup dilakukan menindaklanjuti surat edaran Kementerian Kesehatan, berkenaan adanya peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif
Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury yang terjadi pada anak usia 0-18 tahun
(mayoritas pada usia balita) dan upaya percepatan penanggulangannya.
Kepala IFK, Dinkes Majene, Nur Ekawati mengatakan, Dinkes Majene telah membuat surat edaran untuk disampaikan kepada seluruh fasilitas kesehatan dan apotek yang ada di Kabupaten Majene.
Lanjutnya, dan untuk organisasi profesi itu sendiri yang bekerja di sarana distribusi sudah disampaikan agar melakukan sesuai apa yang ada di dalam surat edaran, dimana tidak boleh menjual obat bebas ataupun bebas terbatas dalam bentuk sediaan cair.
“Jadi IFK saat ini sementara menghentikan distribusi ke Puskesmas. Begitu juga tenaga kesehatan di Puskesmas untuk tidak meresepkan dulu obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirup,” ujar Eka, Jumat (21/10).
Sementara untuk obat yang terlanjur ada di Puskesmas, kata Eka, anjurannya adalah untuk tidak diresepkan dulu.
“Karena obat yang akan ditarik itu memang sudah ada item yang sudah dirilis oleh BPOM. Kami sudah menindaklanjuti untuk obat-obatan tersebut, agar teman sejawat yang ada di apotek atau sarana distribusi melakukan pemisahan atau mengamankan obat tersebut dan segera menghubungi pihak distributor agar segera melakukan penarikan barang,” kata Eka.
Kepala IFK Dinkes Majene itu menyebutkan, meskipun hingga saat ini kasus Gangguan Ginjal Akut akibat penggunaan Obat Sirup belum ada laporan, tapi perlu sedari dini dilakukan upaya antisipasi.
Ia pun berharap, agar seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa meskipun Obat Sirup dihentikan, namun tetap ada alternatif lain seperti pemberian obat dalam bentuk tablet, kapsul serta lainnya.
Perlu diketahui, salah satu dugaan pemicu terjadinya Gangguan Ginjal Akut disebabkan penggunaan dua bahan berbahaya yakni dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).
DEG dan EG merupakan kandungan dalam obat sirup yang biasa dipakai di Gambia. Di industri farmasi, DEG dan EG biasa digunakan sebagai zat pelarut tambahan.
(Mutawakkir Saputra)