Sungguh miris melihat nasib dua bocah yang ditangani kader posyandu Flamboyan Lingkungan Garogo Kelurahan Baru Kecamatan Banggae.
Kondisi tubuh yang tidak normal seperti anak lainnya, dua bocah buah hati pasangan Hasmiah dan Jusman menjadi perhatian pengunjung posyandu.
Anak Jusman yang bernama Jumardi usianya sudah mencapai 7 tahun namun berat badannya hanya berkisar 9,1 kg. Kondisi fisik serupa juga dialami adiknya,
Jupriadi yang miliki berat badan 6,8 kilogram pada usia 3,8 tahun.Hasmiah yang ditemui wartawan dilokasi posyandu Flamboyan ini mengaku bahwa anaknya yang bernama Jumardi itu selama hidupnya hingga usianya sekitar 6 tahun belum bisa berjalan.
"Nanti usia 7 tahun baru anak saya itu bisa jalan,pak," paparnya kepada Kepala Bidang Kesehatan keluarga Dinas Kesehatan Majene, Uswati, Jumat (20/12) kemarin.
Hasmiah mengatakan bahwa setelah melahirkan, kondisi kesehatan Jumardi mengalami banyak masalah hingga pernah drop dan mengakibatkan pertumbuhan fisiknya terganggu.
Langkah yang pernah ditempuh, Hasmiah bersama suaminya, Jusman dengan membawa ke pusat pelayanan kesehatan Totoli. Namun hasilnya tidak maksimal, selanjutnya pernah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Majene justru mendapat kendala karena tidak memiliki biaya.
Keterbatasan ekonomi menjadi pemicu lambannya penanganan Jumardi oleh tim medis. Apalagi keluarga Jusman ini tergolong tidak mampu karena hanya berprofesi sebagai pengrajin pandai besi di daerah Pamboborang.
Kekecewaan pasangan Jusman dan Hasmiah ini kembali terulang setelah melahirkan anaknya yang bernama Jupriadi. Jupriadi mengalami kondisi kesehatan yang tidak jauh berbeda dengan kakaknya, Jumardi. Parahnya, Jupriadi belum bisa duduk padahal seusianya sudah dapat berlari kencang.
"Tidak bisa duduk pak, harus digendung terus karena tulangnya tidak kuat menahan berat badan. Terpaksa dibiarkan saja baring di tempat tidur,"tutur Hasmiah.
Salah seorang bidan posyandu Flamboyan bernama Rimba mengatakan jika kedua anak itu dikategorikan mengalami lumpuh layu. Sudah pernah mendapat penanganan dari tim medis di tingkat Puskesmas Totoli, tapi untuk penanganan lebih lanjut seperti di RSUD Majene, kata Rimba, orang tua Jupriadi harus menyiapkan dana yang tidak sedikit.
Kepala bidang Kesga, Uswati yang dimintai komentar mengatakan jika pihak Dinkes Majene akan melakukan upaya terkait dengan kondisi fisik Jupriadi dan Jumardi ini.
Kendati harus dilakukan penanganan serius, Dinkes Majene melalui bidang Kesga akan melakukan konsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Majene, Dr Evawati. "Kami akan melakukan upaya penanganan tapi itu semua harus sepengetahuan kepala Dinas Kesehatan, termasuk anggaran penanganan lumpuh layu di Majene," kuncinya.(ahmad)