Majene, mandarnews.com – Saparuddin bin Koni (46 tahun) asal Poniang Tengah, Desa Tallu Banua, Kecamatan Sendana dan Syawal bin Maryam (38 tahun) asal Deking, Kecamatan Malunda Kabupaten Majene yang disandera kelompok Abu Sayyaf di perbatasan antara Malaysia dan Filipina sejak Sabtu 19 November 2016 telah bebas.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seperti dikutip dari tempo.co, kedua sandera dibebaskan pada pukul 06.30, Kamis (7/9) pagi.
“Telah bebas dua sandera warga negara Indonesia bernama Saparuddin dan Syawal,” ujar Retno dalam rilis video Kementerian Luar Negeri, Kamis, 7 September 2017.
Retno melanjutkan, Saparuddin dan Syawal akan segera dipulangkan ke Indonesia. Namun, sebelumnya, mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan dahulu di markas Satgas Gabungan Indonesia-Filipina di kawasan Sulu.
“Itu adalah prosedur tetap yang selalu dijalani setiap kali ada pembebasan sandera,” ujar Retno.
Baca juga : https://mandarnews.com/2017/02/03/dua-sandra-abu-sayyaf-asal-majene-sulbar-sakit/
# Versi Keluarga : Saparuddin dan Syawal Melarikan Diri
Pihak Pemkab Majene mengaku belum menerima informasi secara resmi bebasnya dua warga Majene, sandera Abu Sayyap. Tapi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik, dan Persandian Rizal Muchtar, baru mendapat informasi terkait dari pihak keluarga sandera.
“Informasi dari pihak keluarga (sandera) menyatakan bahwa kedua sandera itu berhasil melarikan diri saat terjadi kontak senjata antara militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf,” kata Rizal Muchtar menyambungkan informasi yang diperoleh dari keluarga sandera kepada mandarnews.com.
Kedua sandera itu, sambung Rizal Muchtar, berhasil meloloskan diri ke arah pantai, di sana mereka menemukan kapal lalu membawanya kabur. Tapi dalam pelarian di tengah laut mereka ditangkap militer Filipina lalu membawanya ke Sulu. Di Sulu, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan di markas Satuan Tugas Gabungan Indonesia dan Filipina.
“Mujur karena yang temukan mereka adalah miiter Filipina, bisa bayangkan jika yang temukan mereka adalah kelompok Abu Sayyaf,” tutur Rizal Muchtar.
Pihak keluarga juga menghubungi Perwakilan dari Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Rizaldi Ishak. Tapi informasi dari Rizaldi Ishak menyatakan, belum ada informasi resmi dari kementerian.
Rizaldi Ishak pernah mengunjungi keluarga korban penyanderaan komplotan bersenjata Abu Sayyaf di Poniang Tengah, Desa Tallu Banua Utara, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. Yakni pada Senin 28 Nopember 2016 .
Kedatangan Rizal Ishak untuk memotivasi Asmirah, keluarga Saparuddin dan Syawal-. Rizal Ishak bersama seorang rekannya menyampaikan upaya yang telah dilakukan Kemenlu terkait pembebasan dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Majene tersebut.
Baca juga : https://mandarnews.com/2016/11/28/keluarga-korban-sandra-abu-sayyaf-gantungkan-harapan-ke-kemenlu/
Terkait informsi bebasnya dua sandera Abu Sayyaf ini, mandarnews.com juga mencoba menghubungi Rizaldi Ishak via WA, tapi hingga berita ini dibuat, belum ada respon dari perwakilan Dirjen Perlindungan WNI Kemenlu itu.
Kabar bebasnya Saparuddin dan Syawal tentu merupakan kegembiraan bagi warga Majene, khususnya keluarga kedua kru Kapal TW 1738/6/F berbendera Malaysia yang ditangkap kelompok Abu Sayyaf di Perairan Merabung, Sabah, Malaysia November 2016. Keluarga sandera ini tidak perduli, apakah bebas karena dibebaskan atau karena melarikan diri, yang penting keduanya bisa dipulangkan ke Majene.
Kabar gembira juga datang dari anggota DPD RI Perwakilan Sulawesi Barat, Muh. Asri Anas. Berikut Isi berita gembira dari Muh Asri Anas yang dikirim ke redaksi mandarnews.com via WA :
Asaalamu alaikum
Kita patut bersyukur, info kedutaan semalam kepada kami…warga majeneĀ anak buah kapal (ABK) yakni Sarapuddin Koni dan Sawal Maryam. Sdah diselamatkan pada Kamis, 7 September 2017.pukul 06.30 Keduanya diculik pada 19 November 2016 lalu di perairan Sabah, Malaysia. Hampir setahun negosiasi dg pihak abu sayaf tdk kunjung ketemu dan akhirnya bisa dibebaskan krn operasi pembebasn antara militer filipina dan indonesia
Hari ini rencana akan ada penyerahan dari Atase pertahanan yg akan diwakili oleh pak asep saifuddin dg kementerian luar negeri..insya Allah kedua warga majene ditargerkan bisa sampai di majene akhir minggu ini
Sebagaimana diberitakan November tahun lalu, Saparuddin dan Syawal adalah anak buah kapal dan wakil kapten kapal asal Malaysia bernomor VW 1738. Keduanya, yang berasal dari Dusun Poniang, Sendana, Majene, Sulawesi Barat, diculik jaringan teroris Abu Sayyaf saat sedang melaut di perairan Lahat Datu, Sabah.
Info ccq
Gubernur sulbar
bupati majene.
Setelah bebasnya, Saparuddin dan Syawal, Pemerintah Indonesia masih mengantongi tugas menyelamatkan warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Mereka diantaranya adalah La Utu bin La Raali dan La Hadi bin La Edi, keduanya dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Tiga lainnya berasal dari Sulawesi Selatan, yakni Hamdan bin Saleng, Sudarling Samansung, dan Subandi bin Sattu.(rizaldy/ariadi/tempo.co)