
Syarifah Nadzifah dan kedua anaknya yang selalu didekatnya.
MAJENE – Syarifah Nadzifah, istri anggota DPRD Majene, H. Anthoni Hamdani, mengaku kaget akan pemberitaan media terhadap dirinya. Menurutnya, media yang memberitakannya tidak sesuai fakta dan berlebihan.
“Ada media yang memberitakan saya selingkuh dan digerebek di hotel,” kata Syarifah ketika dikonfirmasi di rumah orangtuanya, Selasa (04/04/2017) siang. Syarifah juga menyesalkan karena tidak ada media yang menghubunginya untuk konfirmasi tapi langsung memberitakan secara sepihak.
Selain pemberitaan sepihak, Syarifah juga menyesalkan foto yang dipasang sebagai pelengkap berita yang menggambarkan bahwa dirinya sedang melakukan perbuatan yang tidak pantas dengan seorang lelaki di dalam kamar hotel.
Padahal foto itu bukan saya melainkan foto orang lain yang sepertinya diambil dari internet,” kata Syarifah sembari memperlihatkan foto berita menyangkut dirinya.
Syarifah menjelaskan bahwa antara dirinya dan Suhaer tidak terjalin apa-apa kecuali hubungan keluarga. Suhaer dan anak-anak, kata Syarifah, sudah akrab sehingga sering dimintai tolong.
“Mana mungkin saya selingkuh dengan membawa anak-anak. Coba pikir itu. Saya memang hampir setiap akhir pekan bawa anak-anak ke hotel Ratih untuk berenang. Di hotel itu ada kolam renang bagus,” jelas Syarifah yang ditemani anak-anaknya.
Syarifah juga membantah berita yang menyebutkan bahwa dirinya digerebek di hotel, apalagi oleh polisi.
“Saya dihadang oleh ipar suami saya, namanya pak Daud seorang polisi yang tugas di Mamuju bukan polisi Polman, ada lagi keluarga suami saya yang lain menemani, katanya saya mau dibawa ke Polres, katanya ia disuruh pak Aji Anto (suami Syarifah). Aji Anto sendiri ada di mobil lain,” imbuh Syarifah sambil menjelaskan bahwa dirinya dihadang dekat taman ketika menuju pantai Polewali untuk beli burger.
Kelurga suami saya, tambah Syarifah, langsung masuk mobilku dan mengambil alih stir, lalu saya dibawa ke Polres, saya di depan sedangkan anak-anak di belakang. Dan anak saya mau diambil paksa waktu di penjagaan di Polres Polewali tapi anak saya tidak mau. Tapi mobil saya honda Jazz warna hijau stabilo DD 1355 QD diambil oleh mereka. Saya bisa pulang karena dijemput orang tua.
“Dia mungkin marah karena saya selalu diminta tinggal di rumah orangtuanya tapi saya tidak mau karena kami sudah lama pisah ranjang sudah dan proses perceraian kami sedang berlangsung. Saya sudah tidak tahan lagi dengan kelakuannya. Kami memang sudah pernah pisah tapi rujuk lagi karena ia berjanji akan berubah tapi ternyata tidak. Ia masih suka minum minuman keras hingga akhirnya buta,” terang Syarifah.
Orang tua Syarifah juga membenarkan proses perceraian anaknya sementara dalam pengurusan. Mereka bahkan berencana melaporkan sikap menantunya yang menerobos rumahnya mengambil BPKB Mobil dan perhiasan emas.
“Itu rumah saya di Lingkungan Galung pernah saya pinjamkan karena mereka belum punya rumah. Tapi mereka sudah pisah ranjang, anak saya tinggal di rumahku ini (di Lingkungan Saleppa) sedangkan suaminya tinggal di rumah orangtuanya. Berarti dia menerobos rumahku,” jelas S. Taswin, bapak Syarifah.
Sementara Suhaer, lelaki karyawan percetakan yang diberitakan selingkuh dengan Syarifah membantah dengan keras pemberitaan itu.
“Tidak mungkin saya ada hubungan dengan Syarifah, kami terpaut jauh dari usia, saya kelahiran ’90 sedangkan Ifah kelahiran ’85. Ifah itu sudah seperti saudara karena memang keluarga,” jelas Suhaer yang dihubungi via ponsel.
Sama seperti Syarifah, Suhaer juga menyesalkan pemberitaan sepihak dan gambar pelengkap berita yang jauh dari fakta.
Syarifah dan Suhaer sama-sama mengaku wajib lapor ke Polres Polman terkait kasus yang menimpanya.(rizaldy)