
Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin. Sumber foto: kemenag. go.id
Jakarta, mandarnews.com –
Jika surga dan neraka tak pernah ada,
Masihkah kau bersujud kepadaNya.
Jika surga dan neraka tak pernah ada,
Masihkah kau menyebut namaNya.
Syair lagu tersebut dinyanyikan oleh Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin di acara Buka Bersama Menag yang di ditempatkan di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jumat (17/5/2019).
“Saya ingin bertanya. Jika selama ini kita menjalankan ajaran agama kita, beribadah sesuai ajaran agama kita, apa sebenarnya tujuan kita? Apa karena kita takut neraka? Dan inginkan surga? Apa tujuan kita?” tanya Menag.
Menurutnya, ada sebagian orang yang beribadah mungkin karena takut akan neraka, tapi ada juga sebagian yang lain menjalankan agama karena ingin masuk surga.
“Apapun alasan seseorang, yang terpenting kita jangan mengklaim kalau kita yang paling benar dan orang lain salah,” ujar Menag.
Ia pun mengatakan, ingin mengingatkan jajarannya tentang esensi beragama melalui penggalan lagu tersebut.
“Penting untuk memahami hakikat beragama. Hal ini yang kemudian akan memengaruhi cara seseorang beragama,” sebut Menag.
Dalam kurun tiga hingga empat tahun belakangan, lanjutnya, Kemenag secara konsisten menyerukan tentang moderasi beragama.
“Saya berharap pertemuan sore ini selain menjadi ajang silaturahmi, juga menjadi tempat menyamakan persepsi dan cara pandang dalam beragama,” ucap Menag.
Ia menambahkan, ada kelompok yang dalam beragama menafsirkan kitab suci dengan cara yang amat tekstual dan ada juga yang menafsirkan kitab suci dengan mengandalkan akal pikirannya saja.
“Moderasi beragama sebenarnya adalah upaya agar yang berlebihan itu kita rangkul untuk kembali ke tengah,” tutur Menag.
Cara pandang semacam ini yang ia harapkan dimiliki oleh seluruh keluarga besar Kemenag.
“Ini penting, kita memiliki cara pandang yang sama karena kita bagian yang tidak terpisahkan dari Kemenag,” tukas Menag.
Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, Menag secara simbolis menyerahkan bingkisan bagi tenaga honorer dan outsourcing di lingkungan Kemenag pusat.
Sebagian dari mereka bertugas sebagai office boy maupun security di Kantor Kemenag.
“Saya mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga. Karena selama ini saudara yang telah membantu keberlangsungan Kantor Kemenag,” terang Menag.
Tampak hadir mendampingi Menag, Sekretaris Jenderal Kemenag M. Nur Kholis Setiawan, Direktur Penerangan Agama Islam Juraidi, Kepala Biro Umum Syafrizal, serta Kepala Bagia Tata Usaha (Kabag TU) Pimpinan Khoirul Huda. Acara juga dihadiri oleh para Staf Ahli dan Staf Khusus Menag serta tamu undangan. (rilis Kemenag)
Editor : Ilma Amelia