Nampak dari dalam penutup klosek duduk pada toilet lepas. Serta posisi kran air yang dianggap terlalu tinggi.
Majene, mandarnews.com – Ketua Yayasan Pendidikan Al-Fajar Al-Badya Taman Kanak-kanak (TK) Muttiama Kasih yang berada di Lingkungan Simullu, Kelurahan Baruga, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene sangat kecewa dengan hasil pekerjaan yang dilakukan pihak kontraktor terhadap TK tersebut.
Pembangunan toilet jambang dan sanitasi dengan anggaran Rp. 98.100.000 melalui Dana Alokasi khusus (DAK), Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kab. Majene di TK.Muttiama Kasih, membuat pihak sekolah sangat kecewa dan menilai pekerjaan amburadul.
Ketua Yayasan, Salmawati Djamaddo mengatakan, pihaknya sangat kecewa karena hasil pekerjaan pembangunan toilet jambang beserta sanitasinya tidak sesuai dengan gambar yang diperlihatkan sebelumnya.
Ia menilai, pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sangat amburadul. Terbukti mulai pemasangan instalasi listrik dalam hal ini kabel, tegel, wastafel tidak ada, dan posisi kran air yang dinilai terlalu tinggi.
“Kami sangat kecewa atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Mulai dari instalasi listrik yang dipasang tidak safety yang hanya menggunakan kabel biasa, pengecatan yang kurang baik, wastafel tidak ada, serta pemasangan tegel,” ungkapnya, dikonfirmasi di sekolah tersebut, Selasa (25/10/22).
Belum lagi kata Salmawati, pemasangan kran air yang ada pada toilet terlalu tinggi. Seolah sasaran utamanya bukan pada anak-anak. Serta kusen jendela yang hanya dibuat seadanya.
“Padahal dengan dibangunnya toilet ini, sangat diharapkan membantu anak-anak PAUD untuk untuk mempermudah cuci tangan dan hal lainnya. Tapi nyatanya, pembangunan toilet seperti pembangunan untuk anak SMA,” tandas Salmawati yang juga merupakan Ketua DPRD Majene.
Karena kekecewaan tersebut, pihak Yayasan pun juga telah menghubungi konsultan pekerjaan tersebut, untuk meminta agar pihak kontraktor melakukan pembenahan.
“Kami juga sudah minta pihak konsultan untuk tidak memproses pencairannya, manakala pihak kontraktor tidak melakukan pembenahan kembali,” tutupnya.
(Mutawakkir Saputra)