Pekerjaan drainase di sepanjang jalan Nasional jalan Poros Majene – Pamboang dikeluhkan mengganggu aktifitas masyarakat. Pekerjaan drainase ini telah ditinggalkan pekerja tanpa diketahui penyebabnya.
"Kami sangat terganggu dengan kondisi drainase yang terbengkalai ini. Seharusnya pekerjaan dipercepat karena sudah masuk musim hujan tapi malah terbengkalai karena ditinggal pekerja," kata Rahman, warga Ulu Balombong Pamboang beberapa waktu lalu.
Galian drainase yang tak kunjung disemen tepat di depan SD Negeri 31 Ulu Balombong dan SD Negeri 7 Ulu Balombong bahkan terkadang mencelakai murid sekolah tersebut.
"Setiap hari anak-anak keluar masuk melalui titian diatas galian tersebut. Terkadang, ada murid yang jatuh," kata Jamaluddin, Kepala Sekolah SD Negeri 31 Ulu Balombong.
Selain mengkuatirkan keselamatan anak didiknya, Jamaluddin juga kuatir akan nasib tembok sekolah yang berdiri disamping galian drainase.
"Jika tanah galian longsor, maka pagar sekolah bisa saja tumbang sebab tembok berada di bibir galian," keluhnya sembari mengatakan siapa yang akan bertanggungjawab jika tembok yang baru dibangun itu rubuh.
Pihak sekolah berharap agar pihak Kontraktor dapat melanjutkan pekerjaan drainase sampai rampung terutama di depan kedua sekolah tersebut.
Informasi yang dihimpun, penggalian drainase dilakukan sejak Maret, tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk dilanjutkan pekerjaannya.
Maanung, salah seorang tenaga pengajar di SD Negeri 31 Ulu Balombong mengaku sangat menkuatirkan keselamatan murid dari dua sekolah itu karena menyeberang keluar masuk sekolah menggunakan jembatan darurat.(jufri)