
Polman, mandarnews.com – Jembatan limpas (aliran air bermuara ke sungai) di Dusun Lalodo Desa Kalumammang Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat kembali dibangun. Tapi pembangunan kali kedua ini menimbulkan tanda tanya di kalangan warga setempat.

Warga mengaku melihat ada kejanggalan, seperti Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diganti saat pekerjaan sementara berjalan, tidak adanya pemasangan slop, hingga ketua TPK yang tidak berkompeten di bidangnya.
“Saya heran kenapa RAB bisa diganti sementara pekerjaan berjalan, padahal RAB pembangunan jembatan yang dulu ada slop bawah, setelah terganti (RAB) sudah tidak ada slopnya, ini kan aneh,” kata salah satu warga Lalodo yang tidak mau dituliskan namanya karena alasan keamanan.
Warga Lalodo lainnya menyebut, pekerjaan tidak akan maksimal jika Ketua TPK tidak memiliki pendidikan yang setara dengan jabatannya. Ia menuding ketua TPK yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Desa Kalumammpang, bahkan tidak memiliki ijasah SD sekalipun.
Mencari konfirmasi ke Kantor Desa Kalumammang, Selasa (29/08), berhasil menemui Sekdes Kalumammang, Samsir. yang berada di Kantor Desa, dan mencoba menanyakan kontoropersi Jembatan tersebut.
Samsir menjelaskan, soal revisi RAB, Kepala Desa Kalumammang, Nurdin Gi’gi telah meminta pandangan ke Inspektorat Polewali Mandar saat berkunjung ke Desa Kalumammang.
Dan pihak Inspektorat pun memberi saran, agar musawarah dan jika warga setuju itu dibolehkan,” sebut Samsir.
Soal tudingan terhadap Ketua TPK yang dianggap tidak berkompeten, Samsir menanggapi sebagai suatu kecemburuan sosial. Samsir beralasan, Ketua TPK sudah difungsikan berdasarkan tugasnya.
“Ketua TPK, Sa’dil, yang juga Kasi Pembangunan Desa Kalumammang memang hanya memiliki Ijasah SD, namun ini sudah diketahui pak Bupati,” tutur Samsir menanggapi ijazah yang dimiliki Ketua TPK.
Tak puas hanya mengkofirmasi sekdes, Kades Kalummamang pun ditemui dikediamannya. Kades Kalumammang, Nurdin Gi’gi menyatakan, pembangunan jembatan sudah sesuai RAB. Tapi ia tidak memperlihatkan RAB tersebut kepada awak media ini.
Kini jembatan itu kembali dibangun. Panjang jembatan 80 meter dan lebar 3 meter. Total anggaran pembangunan sebesar Rp. 798.155.000 sudah termasuk pembangunan talud. Ada juga biaya untuk operasional pelaksana kerja Rp24.689.000.
Pembangunan jembatan ini adalah kali kedua dilakukan. Jembatan yang pertama dibangun roboh akibat bencana banjir bandang.(Haslan)