Jumlah pendaftar peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten
Majene membludak. Hingga satu hari sebelum pendaftaran ditutup, jumlah
pendaftar untuk mengikuti pelatihan mencapai 420 pendaftar.
"Jumlah
pendaftar hingga hari ini (Kamis, 18 Februari 2016) mencapai 420 orang.
Padahal jumlah peserta pelatihan yang akan diterima hanya 128 peserta
untuk semua jurusan," kata Kepala UPTD BLK Majene, Sirajuddin.
Menurut
Sirajuddin yang akrab dipanggil Joko ini, jurusan yang paling banyak
pendaftarnya adalah jurusan operator komputer dan menjahit dasar. Kali
ini, BLK Majene memiliki 8 jurusan program pelatihan. Seperti jurusan
operator komputer, design grafis, menjahit dasar, menjahit lanjutan,
sepeda motor, mobil bensin, las listrik, tekhnik pendingin, instalasi
listrik dan elektronika.
"Setiap jurusan, jumlah peserta yang
akan diterima hanya 16 peserta. Jadi jumlah semua peserta yang akan
diterima itu 128 peserta" kata Joko.
BLK Majene memasang sejumlah
baligho pengumuman pendaftaran peserta pelatihan BLK pada sejumlah
tempat strategis di Majene. Joko juga memanfaatkan media sosial,
facebook sebagai media sosialisasi untuk mengumumkan pendaftaran peserta
pelatihan.
"Bagus sekarang facebook untuk berbagi informasi
tentang ketenaga kerjaan dan mensosialisasikan pengumuman pendaftran
BLK," katanya.
Peserta yang dinyatakan lulus berkas akan
mengikuti tes tertulis pada Selasa (23/2/2016) pekan depan. Kemudian,
peserta yang dinyatakan lulus tes tertulis akan menjalani tes wawancara.
Peserta
yang lulus akan menjalani pelatihan dengan 70% praktek dan 30% teori
selama 240 jam atau dalam waktu 1,5 bulan. Rencananya, pelatihan akan
dimulai pada Selasa (22/3/2016) mendatang.
Namun ada yang berbeda
dari pelatihan kali ini, ada tambahan teori bagi peserta pelatihan dari
berbagai kalangan seperti Polri, TNI dan akademisi.
"Pelatihan
kali ini akan dibarengi materi dari Polri, seperti sosialisasi bahaya
narkoba. Kalau dari TNI mungkin latihan fisik dan materi kewirausahaan
dari akademisi," jelas Joko.
Joko berharap, peserta pelatihan dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan baik untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASean (MEA).
"Kita
mau supaya mereka (peserta pelatihan) bersiap-siap dengan memiliki
keterampilan dalam menghadapi MEA. Jadi sasaran kita itu untuk
menghadapi MEA," harap Joko. (Irwan)