
Karutan Kelas IIB Majene, Rasbil mencoba langsung memadamkan api menggunakan APAR dalam simulasi.
Majene, mandarnews.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Majene melaksanakan simulasi kebakaran dan bencana alam lainnya, usai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tangerang dilahap si Jago Merah.
Rutan Kelas IIB Majene melaksanakan simulasi dengan menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Selasa (14/9) di Lapangan Rutan Majene.
Kepala Rutan Kelas IIB Majene, Rasbil mengatakan simulasi dilakukan untuk meminimalisir adanya korban saat terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
“Jadi ini juga baik untuk pegawai rutan dan warga binaan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran, harus tau penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) saat memadamkan api dan itu sangat penting,” jelas Karutan.
Ia juga menambahkan bahwa saat terjadi sesuatu sebaiknya pegawai ataupun warga binaan tidak langsung panik, tetapi berpikir jernih sehingga mengetahui langkah yang tepat apa yang perlu dilakukan.
Lanjut Rasbil menyampaikan, jika dalam kegiatan ini tidak hanya dilakukan simulasi kebakaran tetapi pemberian materi saat terjadi bencana seperti tsunami, tanah longsor, gempa bumi dan lainnya.
Rasbil menyebutkan, bahwa semenjak adanya Rutan Kelas IIB Majene sudah tersedia 3 Unit APAR dengan isi 3 KG.
Menurutnya, kegiatan itu juga merupakan perintah dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan melalui Kepala Divisi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat.
Ia pun berharap, agar apa yang dilakukan hari ini dapat menambah pengetahuan baik pegawai ataupun warga binaan itu sendiri.
Dalam kegiatan ini, setelah pemberian materi oleh Sekretaris BPBD Majene, Gunawan kegiatan dilanjutkan dengan simulasi kebakaran dimana salah satu pegawai rutan dan warga binaan melakukan pemadaman api dengan APAR.
(Mutawakkir Saputra)